Tim Catur Universitas Gunadarma Sumbangkan Dua Medali Perak untuk Indonesia dalam Asian University Chess Championship

    Tim Catur Universitas Gunadarma Sumbangkan Dua Medali Perak untuk Indonesia dalam Asian University Chess Championship
    Asian University Chess Championship

    JAKARTA - Tim catur mahasiswa Universitas Gunadarma berhasil menyumbang dua medali perak untuk Indonesia dalam Asian University Chess Championship Online pada 18 Desember 2020.

    Ajang yang berlangsung secara virtual ini diselenggarakan oleh National University Sports Federation of Iran di bawah naungan Asian University Sports Federation yang bekerja sama dengan Asian Chess Foundation.

    Dalam kejuaraan ini, medali perak didapatkan dari kategori perorangan oleh Woman International Master (WIM) Shanti Nur Abidah dengan mengoleksi 7 poin. Untuk perolehan medali perak kedua diraih melalui kategori beregu yang terdiri dari Shanti dengan 7 poin, WIM Ummi Fisabilillah dengan 5, 5 poin, dan Woman FIDE Master (WFM) Retno Wijayanti dengan 5, 5 poin, sehingga memberikan Indonesia total 18 poin.

    Adapun total peserta pemain catur wanita dalam ajang ini ialah sebanyak 36 pemain yang mewakili 11 negara untuk bertanding dalam 9 putaran menggunakan sistem Swiss dengan waktu pikir 15 menit 10 detik.

    Atas torehan prestasi ini, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam mengaku bangga terhadap mahasiswa Indonesia yang tetap mampu mengukir prestasi meskipun dengan berbagai keterbatasan di masa pandemi. Ia pun berpesan agar kejuaraan seperti ini dapat menggelorakan semangat mahasiswa lainnya untuk tetap mengukir prestasi maupun inovasi guna menciptakan SDM Indonesia yang unggul.

    “Kejuaraan ini, merupakan bukti semangat mahasiswa Indonesia yang tidak luntur dalam menorehkan prestasi meskipun ada keterbatasan ruang dan waktu di masa pandemi. Semoga dengan ini akan semakin banyak mahasiswa yang bersemangat dalam berprestasi juga berinovasi, ” tuturnya,  Senin (21/12/2020).

    Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paris juga menilai bahwa para mahasiswa Indonesia mampu berpikir kritis, kreatif, serta bersikap adaptif selama masa pandemi ini melalui prestasi yang ditorehkan. Menurutnya, karakter seperti inilah yang dibutuhkan sebagai modal mahasiswa di masa depan.

    “Menjaga semangat optimisme di masa pandemi ini tidaklah mudah karena semua dilakukan secara virtual, dan mahasiswa tetap mampu berpikir kreatif dan bisa beradaptasi untuk tetap berprestasi, baik nasional maupun internasional, ” kata Paris.

    Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan yang juga sebagai Ketua Umum Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI), Aris Junaidi, mengatakan bahwa prestasi ini semakin meneguhkan bahwa dalam bidang apapun, terutama olah raga, mahasiswa Indonesia selalu dapat bersaing dan mengharumkan nama bangsa.

    "Atas nama Ditjen Dikti dan BAPOMI, kami ucapkan terima kasih atas prestasi yang diraih dan terus menorehkan karya di berbagai macam bidang olah raga, " tuturnya.

    Shanti sebagai peraih medali perak dalam ajang ini mengungkapkan, pertandingan daring seperti ini memiliki tantangan tersendiri sebab memungkinkan adanya terjadi slip mouse saat bermain, serta kendala koneksi internet. Ia mengaku dirinya sempat mengalami gangguan koneksi pada babak ke enam namun berhasil mengatasinya.

    “Di babak keenam saya sempat mengalami gangguan koneksi internet di menit-menit terakhir, tapi alhamdulillah bisa segera pulih sehingga bisa melanjutkan permainan. Tadinya takut juga terjadi slip mouse tapi beruntung kami tidak mengalaminya, ” ucap Shanti.

    Selain itu, menurut Shanti, tantangan lainnya yakni terbaginya konsentrasi saat permainan sedang berlangsung. Pasalnya, setiap pemain diarahkan untuk berkompetisi melalui website yang telah disediakan serta bergabung melalui link zoom untuk meminimalisir terjadinya kecurangan.

    “Saat itu, merasa pikiran terbagi karena harus konsentrasi ke permainan, memastikan akun zoom tidak keluar, dan tetap mengaktifkan share screen juga on kamera dan mikrofon, ” katanya.

    Lebih lanjut Shanti menjelaskan, ia telah melakukan latihan catur secara daring melalui website yang disediakan sebagai upaya adaptasi diri dalam memainkan catur virtual. Dirinya juga menyiapkan tools yang dianggap paling nyaman untuk bertanding secara daring, serta mendampingi dirinya dengan minuman dan makanan ringan untuk mengurangi ketegangan selama pertandingan berlangsung.(***)

    GUNADARMA CHESS
    WartaKampus.com

    WartaKampus.com

    Artikel Sebelumnya

    Bakti Inovasi Universitas Udayana 2020,...

    Artikel Berikutnya

    Ajak Kaum Milineal Berwirausaha, HIPMI Merauke...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Taubat Ekologis: Upaya Bersama Menyelamatkan Hutan dan Mencegah Bencana di Sumatera Barat
    Produktivitas Pemuda Indonesia: Tantangan NEET dan Daya Saing Gen Z
    IAI Diniyyah Pekanbaru Bahas Kerjasama dengan BRK
    IAI Diniyyah Pekanbaru Tuan Rumah Seminar Internasional Serta MoU dengan University Islam Selangor Malaysia
    Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAI Diniyyah Pekanbaru Ikuti Monthly Discussion di UIN Suska Riau

    Ikuti Kami