Raja Cenik: Belajar Bahasa dan Aksara Bali, Membaca Cerita Dunia

    EDUKASI - Mengapa harus membaca buku “Raja Cenik” ini?

    Buku “Le petit prince” dari penulis perancis Antoine de Saint-Exupéry adalah salah satu buku paling terkenal di dunia yang sudah diterbitkan dan diterjemahkan dalam ratusan bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Buku itu diperuntukkan bagi anak-anak di seluruh dunia, dan juga untuk orang dewasa yang memperhatikan perkembangan kejiwaan anak-anaknya.

     

    “Raja Cenik” ini adalah buku pertama yang diterbitkan dalam bahasa Bali dan ditulis dengan aksara Bali. Di pulau Bali bahasa Bali digunakan sehari-hari di pasar, di kampung, dalam rumah keluarga dll, tetapi jarang sekali dicetak dalam buku (kecuali buku sekolah dasar) atau koran. Aksara Bali yang digunakan dulu di lontar, kini hampir hanya terlihat di papan depan pura, kuil, perkantoran atau monumen.

     

    Baru-baru ini, aksara Bali diterapkan kembali pada bangunan utama dan dalam beberapa acara, ditulis di bawah aksara latin atau bahasa yang lain. Tapi jarang sekali ada orang Bali di jaman sekarang yang bisa membaca tulisan aksara Bali dengan lancar.

    Karena itu, kami ingin menunjukkan kepada pembaca betapa indahnya aksara itu dalam tata letak buku ini. Supaya pembaca bisa belajar dan nikmati keindahan tersebut, kami menambahkan transliterasi bahasa Bali dalam karakter latin. “Raja Cenik” ini, yang ditulis dalam bahasa sederhana, bisa menjadi bahan pengajaran belajar bahasa dan aksara Bali.

     

    Buku ini terwujud dari hasil kerjasama dari ahli bahasa Bali ibu Cok Sawitri, ahli aksara Bali bapak Dharma Putra dan dukungan Alliance française di Bali, khususnya bapak Dewa Ngakan Nyoman Putra Diasa dan ibu Amandine Salmon.

     

    Edisi indah ini bisa, dengan rendah hati, membantu sedikit melindungi budaya dan bahasa Bali. Berharap nantinya akan ada semakin lama semakin banyak usaha seperti itu, untuk dinikmati oleh kalangan dewasa pada khususnya dan kalangan anak pada umumnya.

     

    Seperti Pangeran cilik sudah bilang “semua orang dewasa pernah menjadi anak-anak,  tetapi hanya sedikit dari mereka mengingatnya.” Buku ini mengingatkannya.

    Selanjutnya, Buku ini bagus dijadikan Buku Pegangan Wajib Belajar Bahasa dan Aksara Bali di sekolah-sekolah karena anak-anak akan termotivasi untuk belajar bahasa dan aksara Bali agar bisa memahami alur cerita dari "Raja Cenik" yang penuh dengan pesan-pesan pendidikan.

    Pascal Hierholz

    raja cenik little prince perancis bali buku cerita anak-anak buku cerita berbahasa bali aksara bali le petit prince antoine de saint-exupéry
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Sound and Driven: Kaya Stewart's track test...

    Artikel Berikutnya

    Perpindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim, Pengamat:...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Taubat Ekologis: Upaya Bersama Menyelamatkan Hutan dan Mencegah Bencana di Sumatera Barat
    Produktivitas Pemuda Indonesia: Tantangan NEET dan Daya Saing Gen Z
    IAI Diniyyah Pekanbaru Bahas Kerjasama dengan BRK
    IAI Diniyyah Pekanbaru Tuan Rumah Seminar Internasional Serta MoU dengan University Islam Selangor Malaysia
    Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAI Diniyyah Pekanbaru Ikuti Monthly Discussion di UIN Suska Riau

    Ikuti Kami